Rabu, 15 Juni 2011

Catatan kaki dan Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI)
Daftar pustaka memuat sumber informasi bacaan baik itu berupa buku, majalah, surat kabar maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya dari bahan referensi yang kita gunakan untuk memperkuat
pendapat kita, dalam menulis suatu karangan ilmiah. Daftar pustaka direpresentasikan dalam bentuk notasi ilmiah.
Contoh :
1. Darmawan, Darmadi dan Imam Munardhi. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta : Gramedia.

cara membaca cepat

Membaca cepat adalah kecakapan membaca dan memahami teks dalam tingkatan tinggi. Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit. Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya....

Selasa, 29 Maret 2011

Tokoh dan Penokohan

1. Tokoh Utama
• Tokoh utama adalah tokoh yang dinamis sehingga sifat mereka sewaktu-waktu dapat berubah.
• Tokoh utama yang berkuasa atas jalannya cerita.
• Tokoh ‘major’ tidak selalu menjadi tokoh utama.
• Tokoh sentral adalah tokoh utama dibagi lagi menjadi dua yaitu, protagonis dan antagonis.
• Biasanya ada beberapa tokoh dalam sebuah cerita, namun untuk tokoh utama biasanya hanya ada satu.
• Tokoh Major biasanya yang tokoh bulat.
• Contoh: Hasan dalam buku Atheis
2. Tokoh Periferal/ Pembantu
• Terkadang tokoh periferal adalah tokoh yang membantu tokoh utama untuk melawan tokoh antagonis
• Tokoh periferal adalah tokoh yang membantu jalannya sebuah cerita, tetapi tidak selalu menjadi sebuah sorotan.
• Untuk tokoh bawahan dibagi menjadi dua juga yaitu, tambahan dan andalan.
• Tokoh pembantu atau periferal adalah tokoh yang statis sehingga sepanjang cerita, karakter tersebut tidak akan mengalami perubahan.
• Tokoh periferal hanyalah pembantu atau yang mendukung tokoh utama.
• Kehadiran tokoh periferal pun dapat mengambil perhatian penonton.
• Contoh: Rusli dan Kartini dalam buku Atheis.
3. Tokoh Antagonis dan Protagonis
• Tokoh protagonis
o Menurut tema tradisional: Tokoh yang berkarakter positif.
Karena berkembangnya sastra:
o Tokoh utama dalam cerita yang diceritakan untuk menjadi pusat perhatian pembaca.
o Tidak harus ‘baik’.
o Biasanya diklasifikasikan menjadi tokoh bulat.
o Tokoh yang mengangkat tema.
o Tokoh yang harus selalu ada sampai terakhir.
Contoh:
 Teto dalam buku Burung- Burung Manyar merupakan tokoh protagonis walaupun dirinya melawan Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan pengarang menceritakan secara detail sudut pandang Teto, sehingga pembaca dapat mengerti dan memaklumi tindakan-tindakan yang diambil Teto.
• Tokoh atagonis
o Menurut tokoh tradisional: Tokoh yang berkarakter negatif .
Karena berkembangnya sastra:
o Tokoh yang memberi konflik pada tema utama dan berlawanan dengan karakter protagonis.
o Tokoh yang menyebabkan permasalahan utama dalam cerita.
o Tokoh antagonis tidak selalu ‘jahat’.
o Seseorang atau suatu keadaan yang tidak menguntungkan tokoh utama.
o Tokoh antagonis tidak selalu digambarkan dengan seseorang bisa juga digambarkan sebagai keadaan yang tidak menguntungkan bagi tokoh utamanya. Contoh: kematian, sakit dll.
o Konflik dapat juga disebabkan oleh diri sendiri.
Contoh:
a. Anwar, karena dalam buku ‘Atheis’, Anwar merupakan orang yang mempengaruhi Hasan dan merupakan salah satu faktor pecahnya rumah tangga Hasan dengan Kartini
b. Kepergian Ibu Teto dalam buku ‘Burung- Burung Manyar’
4. Tokoh Flat dan Round
• Tokoh Datar
o Diceritakan dari satu segi watak saja, bersifat statis, jarang berubah karakternya, kadang sama sekali tidak berubah.
o Tokoh datar disebut juga tokoh sederhana dan tokoh pipih.
o Tokoh datar: tidak memberikan kejutan.
o Tidak banyak detail yang menjelaskan tokoh datar sehingga mudah untuk diklasifikasi.
o Kebanyakan tokoh minor atau tokoh pembantu merupakan tokoh datar.
o Tokoh flat jarang berubah atau tidak berubah sama sekali dalam cerita.
o Berkembang hanya dari satu ide dan tidak berubah sampai cerita selesai.
o Hanya memiliki satu kepribadian tertentu; bersifat flat, datar, steorotip, monoton dan hanya menampakan satu karakter.
o Tindakan-tindakan dan perilaku tokoh datar mencerminkan satu karakter yang dimilikinya.
o Mudah diklasifikasi dan dimengerti oleh pembaca.
o Pengarang mengunakan tokoh-tokoh datar untuk memfokuskan pikiran pembaca ke karakter bulat.
o Contoh:
 Kartun, kancil, animasi
 Rusli dalam buku ‘Atheis’ merupakan tokoh datar karena dengan kepercayaan dan kepintaranya, ia dapat mempengaruhi Hasan yang merupakan tokoh utama.
• Tokoh Bulat
o Tokoh yang semua wataknya diungkapkan. Sangat dinamis dan mengalami banyak perubahan watak.
o Disebut juga tokoh komplek atau tokoh bundar.
o Merupakan tokoh yang berkembang.
o Lebih mencerminkan kehidupan manusia yang sebenarnya, sebagaimana kehidupan manusia tidaklah monoton.
o Memiliki banyak detail karakter, baik maupun buruk.
o Tidak mudah untuk di klasifikasi karena banyak perubahan.
o Kebanyakan tokoh utama mayor merupakan tokoh bulat sehingga memungkinkan tokoh protagonis memiliki unsur tokoh antagonis.
o Harus bisa memberikan ‘kejutan’ dalam cara yang meyakinkan.
o Bila tokoh tidak memberikan ‘kejutan’ pada pembaca maka tokoh tersebut merupakan tokoh datar.
o Tokoh bulat ada yang baik dan ada yang jahat.
o Perubahan tokoh bulat harus dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki alasan.
o Tujuan, ambisi dan nilai-nilai mereka berubah-ubah seiiring berjalannya cerita.
o Sikapnya berubah tergantung dengan hasil dari kejadian-kejadian yang terjadi pada dirinya.
o Contoh:
 Teto dalam buku ‘Burung- Burung Manyar’ merupakan tokoh bulat seiring dengan berubahnya perasaan yang dimilikinya terhadap Republik Indonesia.
 Hasan dalam buku ‘Atheis’ merupakan tokoh bulat karena berubahnya pendirian mengenai kepercayaan yang dimilikinya.

Tema, Alur, Penokohan dan Setting Tempat

Tema, Alur, Penokohan dan Setting Tempat
- Tema merupakan dasar cerita yang paling penting dari seluruh cerita. Tanpa tema, sebuah cerita rekaan tidak ada artinya sama sekali. Selain itu, tema juga merupakan tujuan cerita, atau ide pokok di dalam suatu cerita yang merupakan patokan untuk membangun suatu cerita. Dengan kata lain, tema adalah suatu unsur yang memandu seorang pengarang sebagai ide utama atau pemikiran pokok, ke mana sebuah cerita akan diarahkan. Robert Stanton menempatkan tema sebagai sebuah arti pusat dalam cerita, yang disebut juga sebagai ide pusat dan Stanton juga menyatakan bahwa tema cerita berhubungan dengan makna pengalaman hidupnya. Oleh karena itu, tema menjadi salah satu unsur dan aspek cerita rekaan yang memberikan kekuatan dan sekaligus sebagai unsur pemersatu kepada sebuah fakta dan alat-alat penceritaan, yang mengungkapkan tentang kehidupan. Tema selalu dapat dirasakan pada semua fakta dan alat penceritaan di sepanjang sebuah cerita rekaan.

Tema tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan yang dikemukakan pengarang dalam karyanya sebab tema selalu berkaitan dengan masalah (kehidupan) yang dikemukakan dalam cerita rekaan tersebut. Akan tetapi tema tidak sama dengan masalah. Tema adalah suatu (hal) yang berkaitan dengan pandangan, pendapat, ataupun sikap pengarang tentang suatu masalah, sedangkan masalah adalah sesuatu hal yang haarus diselesaikan. Sebuah tema pada dasarnya merupakan abstraksi dari suatu masalah. Oleh karena itu, tema sebuah karya sastra haruslah diabstraksikan dari masalah utama yang diungkapkan pengarang dalam karyanya.

- Alur ceritera adalah bagaimana kejadian-kejadian dirangkai (biasanya berdasarkan sebab akibat) mulai dari titik awal menanjak terus sampai titik klimaks untuk kemudian menurun dan mencapai resolusi atau penyelesaian.

Peristiwa-peristiwa yang membuat alur ceritera menanjak adalah persoalan-persoalan yang menimbulkan konflik. Konflik-konflik inilah yang akan membawa ceritera menanjak menuju titik klimaks yaitu saat karakter berada pada titik penentuan apa yang akan terjadi pada dirinya (saat puncak penentuan nasibnya). Setelah titik klimaks alur akan menurun dan mencapai resolusi atau penyelesaian masalah.

- Penokohan/karakterisasi adalah cara penulis menggambarkan tokoh-tokohnya. Apakah penulis menggambarkan tokohnya:

* realistis atau tidak realistis.


Realistis adalah sebagaimana manusia pada umumnya, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak realistis sebaliknya adalah penggambaran tokoh yang berlebihan: yang baik digambarkan baik sekali tanpa kekurangan seperti superman, sedangkan yang buruk atau jahat digambarkan kelewat jahat tanpa ada setitik kebaikan (contoh lain: yang beruntung selalu beruntung, yang malang terlalu malang).

* karikaturis


Penggambaran tokoh yang ringkas dengan berlebih-lebihan menekankan ciri-cirinya yang menonjol. Penggambaran ini digunakan untuk maksud meledek, mengejek ataupun menyindir. Sering karenanya tokoh tampil lucu.

* stereotipical


Penggambaran tokoh yang digunakan hanya untuk mewakili gambaran umum yang dimiliki masyarakat tentang kelompok tertentu. Misalnya seorang tokoh wanita yang stereotypical adalah lemah, suka menangis dll.

- Latar (seting) adalah tempat dan waktu (di mana dan kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus diperhatikan dalam latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu. Anda dapat mempelajari segi sosial budaya, ekonomi, politik masyarakat tersebut.

Alur Dan Pengaluran

Alur Dan Pengaluran
Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian :
(1) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(2) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(3) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(4) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(5) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(6) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.

Pengaluran, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur erat dan alur longggar. Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita. Alur longgar adalah alur yang memungkinkan adanya pencabangan cerita. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur tunggal dan alur ganda. Alur tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra. Alur ganda ialah alur yang lebih dari satu dalam karya sastra. Dari segi urutan waktu, pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus. Alur lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik (backtracking), sorot balik (flashback), atau campauran keduanya.













Mengidentifikasi Alur Dan Penokohan Dalam DramaMengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama
Adegan drama terdiri atas serangkaian kejadian yang saling
berhubungan dan membentuk jalinan cerita yang disebut alur atau plot. Kejadian yang satu menjadi sebab atau akibat bagi kejadian yang lain. Ditinjau dari arah gerak ceritanya, alur dibedakan atas alur maju (progresi/
linier) dan alur mundur (regresi).
Alur maju atau disebut juga alur kronologis (alamiah) diawali dengan
eksposisi, adegan ditampilkannya tokoh-tokoh penting dan latar kehidupannya. Disusul konflik, yaitu munculnya persoalan akibat terjadinya
perselisihan tokoh. Bila konflik itu tidak teratasi, akan membesar, meluas, dan menjadi kompleks. Dalam tahap komplikasi ini, banyak tokoh lain yang
terseret dalam persoalan. Puncak dari konflik, vaitu klimaks, saat persoalan mencapai titik paling menegangkan. Biasanya ini merupakan bagian yang
paling mendebarkan dan dinanti-nantikan oleh penonton. Sebelum menuju
ke akhir cerita atau konklusi, tokoh melewati tahap peredaan masalah atau
antiklimaks. Bila digambarkan, grafik alur cerita yang bergerak maju seperti di atas adalah seperti berikut:
Dalam alur maju, sering kali terjadi kilas balik cerita (flash back), yaitu cerita berbalik sejenak ke masa lalu. Berbeda dengan alur maju, cerita alur mundur dimulai dari bagian akhir. Namun, ada juga yang diawali dari tengah cerita. Alur seperti ini disebut sebagai alur gabungan.
Cerita dalam drama tidak akan bergerak apabila semua tokoh memiliki watak, sikap, pandangan, dan harapan yang sama. Cerita bergerak karena muncul konflik yang dipicu oleh adanva perbedaan perbedaan antar tokoh. Konflik tidak selalu terjadi secara eksternal, yaitu antara tokoh dengan tokoh yang lain, tetapi bisa juga terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri (konflik internal). Selain itu, konflik juga dapat terjadi antara tokoh dengan keadaan alamiah dan sosial budaya di sekelilingnva dan dengan kepercayaan / keyakinan hidupnva (konflik batin/moral). Konflik social biasanya terjadi saat tokoh tidak mampu beradaptasi dengan nilai-nilai vang berlaku di masyarakat.
Uji Teori
1. Sebutkan unsur-unsur intrinsic yang terdapat dalam drama!
2. Samakah unsur-unsur intrinsic pada drama dan pada novel/cerpen? Jelaskan!
3. Apa perbedaan antara alur maju dan alur mundur?
4. Apakah yang dimaksud dengan flashback? Samakah dengan alur mundur?
5. Sebutkan tahap-tahap perkembangan alur majul
6. Apakah yang dimaksud dengan konflik dalam cerita?
7. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam-macam konflik

Mengidentifikasi Unsur Karya Sastra Melayu Klasik

Mengapresiasi suatu karya sastra pada hakikatnya adalah menghargai, memahami, dan menghayati karya sastra. Untuk dapat berbuat demikian, kita harus tahu dulu unsur apa saja yang terkandung dan membangun suatu karya. Tanpa mengetahui unsur yang membentuknya tidak mungkin kita dapat memberikan penghargaan yang wajar terhadapnya. Dalam bagian ini, kalian akan berlatih mengidentifikasi unsur karya sastra Melayu Klasik.
Unsur intrinsik karya sastra Melayu Klasik, tidak jauh berbeda dengan unsur instrinsik karya sastra jenis prosa lainnya. Unsur instrinsik tersebut antara lain: tema, plot atau alur, penokohan, latar, dan amanat. Untuk mengetahui unsur-unsur instrinsik naskah di atas, bacalah uraian di bawah ini dan jawablah pertanyaan yang menyertainya!

Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari suatu cerita. Tema tersebut kemudian dikembangkan menjadi jalinan cerita yang disampaikan melalui tokoh, setting, dan suasananya. Untuk mengetahui tema, ketika membaca karya sastra Anda dapat bertanya “Masalah apakah yang dibahas dalam cerita di atas?” Jawaban dari pertanyaan itu adalah tema. Menurut Anda, manakah tema-tema berikut yang paling sesuai untuk cerita di atas?
1. Nasehat orang tua, jika tidak diikuti akan membuahkan celaka.
2. Anak Bayan yang tidak menuruti nasehat orang tuanya.
3. Kisah anak Bayan yang mendapat celaka karena tidak menghiraukan nasehat orang tuanya.
4. Kisah Bayan yang bercerita tentang anak kera yang mati terbunuh karena tidak menghiraukan nasehat orang tuanya.
5. Orang tua akan selalu membela anaknya jika anak tersebut mendapat bahaya

Plot
Plot atau alur adalah jalan cerita yang berupa peristiwa peristiwa yang disusun satu persatu dan saling berkaitan menurut hukum sebab akibat dari awal sampai akhir cerita. Secara tradisional, Ada lima tahapan alur, yaitu: (1) perkenalan (pengarang mengenalkan cerita, tokoh-tokoh dan wataknya, dan setting yang mendasari cerita itu), (2) pertikaian (pengarang mulai menampilkan pertikaian yang dialami tokoh baik dengan tokoh lain maupun dengan lingkungannya.), (3) perumitan (pertikaian mulai memuncak), (4) klimaks (pertikaian mencapai puncak), (5) peleraian (penyelesaian pertikaian dengan berbagai cara).
Ada beberapa jenis alur, yaitu: (1) Alur rapat dan alur renggang. Alur rapat adalah alur yang terbentuk apabila alur pembantu mendukung alur pokoknya. Alur renggang sebaliknya. (2) Alur tunggal dan alur ganda. Alur tunggal adalah alur yang hanya terjadi pada sebuah cerita yang memiliki satu jalan cerita saja, biasanya terjadi pada cerpen. Sebaliknya, alur ganda adalah alur yang terjadi pada sebuah cerita yang memiliki jalan cerita lebih dari satu, biasanya ada pada novel. (3) Alur maju dan alur mundur. Alur maju adalah dan alur terbuka yang jalan ceritanya dimulai dari peristiwa pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sampai cerita itu berakhir. Sebaliknya, alur mundur adalah alur yang jalan ceritanya dimulai dari peristiwa akhir kemudian kembali ke peristiwa pertama, kedua, dan seterusnya sampai kembali ke peristiwa yang terakhir tadi.
Setelah Anda mamahami alur dan jenis-jenisnya, bentuklah kelompok dan jawablah pertanyaan berikut!

1. Bagaimanakah cerita itu dimulai?
2. Pada bagian mana klimaksnya?
3. Identifikasilah jenis alur cerita di atas!
4. Bagaimana cerita itu diakhiri?
5. Tulislah peristiwa-peristiwa yang ada pada cerpen itu, kemudian tentukan tahapan alur masing-masing peristiwa itu!
6. masing-masing peristiwa itu!


Penokohan
Penokohan berkenaan dengan cara pengarang menampilkan watak tokoh-tokohnya dan bagaimana watak masing-masing tokoh tersebut. Ada beberapa cara yang digunakan pengarang untuk menampilkan tokoh-tokohnya yaitu, dengan cara menjelaskan karakter tokoh secara eksplisit, menampilkan dialog dengan tokoh lain, melukiskan tempat atau lingkungan tokoh, memberi penjelasan melalui tokoh lain, dan melukiskan tingkah laku, cara berpakaian, dan reaksi tokoh terhadap suatu kejadian. Untuk mengecek pemahamanmu, tetaplah bersama kelompok Anda untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Siapa sajakah tokoh dalam penggalan cerita di atas?
2. Bagaimana watak mereka?
3. Apakah eatak tersebut mendukung tema cerita?
4. Siapakah yang menjadi tokoh utama?
5. Dengan cara apa saja pengarang melukiskan watak tokoh-tokohnya?


Latar
Latar adalah gambaran tempat, waktu, dan segala situasi di tempat terjadinya peristiwa. Unsur waktu dapat dibedakan menjadi waktu kini, masa lalu, masa depan, dan waktu tak tentu. Unsur tempat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu tempat yang dikenal, tempat yang tidak dikenal, dan tempat khayalan. Unsur suasana juga mempunyai tiga kemungkinan, yaitu suasana alamiah, suasana sosio kultural, dan suasana batiniah. Suasana alamiah adalah suasana yang berhubungan dengan alam, misalnya suasana desa, kota, dan lain-lain. Suasana sosiokultural adalah suasana yang berkaitan dengan tatacara hidup, adat istiadat, keyakinan, dan lain-lain. Suasana batiniah adalah suasana sebagai akibat pengaruh interaksi aantar tokoh, atau antar tokoh dengan lingkungannya.

Lanjutkan diskusi Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Kapan cerita di atas terjadi?
2. Mungkinkah cerita itu terjadi saat ini? Jelaskan.
3. Suasana apa yang sesuai untuk mendukung cerita di atas?
4. Sesuaikah waktu, tempat, situasi, dan suasana cerita di atas dengan tema dan tokoh- tokoh ceritanya? Berikan penjelasan!

Amanah
Amanah adalah pesan moral yang ada pada sebuah cerita. Ketika membaca sebuah cerita. Amanah disampaikan melalui tema, jalinan cerita, peristiwa, dan tokoh-tokohnya. Amanah tidak disampaikan secara eksplisit. Pembaca sendirilah yang menyimpulkannya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut agar Anda dapat menemukan amanat pada cerita di atas!
1. Setujukah Anda terhadap nasehat orang tua Bayan?
2. Jika Anda menjadi Bayan, apakah Anda akan menuruti nasehat orang tua Anda tersebut?
3. Setujukah Anda dengan sikap orang tua Cerpelai? Jelaskan!
4. Menurut Anda, siapakah yang salah, si kera atau orang tua anak sahabat kera yang membunuhnya? Jelaskan!
5. Amanat-amanat apakah yang dapat Anda ambil dari cerita di atas?
Setelah membaca cerita tersebut, amanah apa yang dapat Anda ambil ?
Setelah diskusi kelompok Anda selesai, diskusikan dengan kelompok lain!

2. Mengidentifikasi Karakteristik Karya Sastra Melayu Klasik
Berdasarkan uraian dan pengamatan terhadap teks Hikayat Indera Bangsawan, Anda tentu mengetahui karakteristik sastra Melayu Klasik.
Lakukanlah kegiatan berikut!
(1) Berilah tanda √ untuk pernyataan yang menunjukkan karakteristik sastra Melayu Klasik!

( ) Dipengaruhi kesusastraan Hindu dan Arab.
( ) Diketahui siapa pengarangnya.
( ) Dipengaruhi kesusastraan barat.
( ) Menggunakan bahasa Melayu.
( ) Roman termasuk sastra Melayu Klasik.
( ) Istana sentris
( ) Ada ketika masyarakat belum mengenal tulisan.
( ) Hikayat, dongeng termasuk sastra Melayu Klasik.
( ) Bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakatnya).
( ) Selalu berakhir dengan kebahagiaan tokoh utama.
( ) cerita selalu berkisar tentang baik dan buruk.


(2) Carilah karakteristik sastra Melayu Klasik yang lain!
(3) Susunlah pernyataan-pernyataan yang merupakan karakteristik sastra Melayu Klasik dan hasil kegiatan nomor 2!

Mengatasi Program Not Respon

Saat menggunakan komputer, beberapa program yang telah dibuka seringkali mengalami not responding. Hal ini, memperlambat jalannya program lain karena menunggu program tersebut ditutup. Apabila proses gagal, Anda harus membuka Task Manager dengan Ctrl+Alt+Del. Pasti akan membuat Anda jengkel. Akan lebih baik jika program yang not responding secara otomatis tertutup dengan cepat. Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Buka Regitry Editor
2. Pada window Registry Editor, klik HKEY_USERS > DEFAULT > ControlPanel > Desktop.
3. Lihat entry AutoEndTasks pada window sebelah kanan Apabila entry tersebut tidak ada, maka Anda harus membuat terlebih dahulu dengan langkah klik kanan mouse di sebelah kanan, pilih New > DWORD Value dan beri nama AutoEndTasks.
4. Klik dua kali entry tersebut, beri nilai 1 pada value Data.
5. Klik Ok, refresh ( F5 ), serta tutup registry dan restart komputer.