Selasa, 29 Maret 2011

Kotbah

ebanyakan orang yang tidak mampu tidaklah mengetahui bahwa mereka tidak punya kemampuan. Seorang peneliti bernama Dr. David A. Dunning of Cornell University mengatakan bahwa orang orang yang tidak mampu itu lebih yakin akan kemampuannya daripaa mereka yang mampu. Artinya orang orang yang tidak mampu itu lebih besar Percaya Dirinya daripada orang yang mampu. Betapa frustrasinya orang orang seperti ini dalam dunia pekerjaan. Mereka merasa diri mampu padahal mereka tidak punya kemampuan itu. Akibatnya adalah mereka selalu gagal. dan celakanya adalah mereka juga tidak mampu menyadari bahwa mereka itu tidak mampu. Mereka selalu merasa “saya mampu koq”, dan hasilnya adalah selalu kegagalan. Akhirnya semakin frustrasilah hidup mereka.
Fenomena seperti ini juga terjadi dalam dunia spiritual. kebanyakan kita sebagai orang kristen, tidaklah mampu mengenali betapa tidak berdayanya kita dan bahwa kita sangat rentan untuk gagal dalam perjalanan kerohanian kita. Kita merasa “saya melakukan hal yang benar koq” padahal apa yang dilakukannya adalah salah. Kita merasa “saya hebat koq, padahal dirinya sudah jatuh dalam dosa.
Kisah dalam matius 26:31-46 menunjukkan kita akan fenomena ini. Mat 26:31-35 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. (32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.” (33) Petrus menjawab-Nya: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.” (34) Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (35) Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.
lihatlah betapa PD (percaya diri) nya mereka. Petrus berkata, biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali kali tidak. Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.”Dan semua murid yang lainpun berkata demikian juga.semua murid juga sama PD nya dengan Petrus. Orang orang ini tidak mampu, tetapi tidak menyadari ketidakmampuan mereka.
Ketidakmampuan mereka terbukti ketika mereka berada di Taman Getsemani.
Pertama, komitment untuk setia kepada Kristus tidaklah cukup untuk membuat kita setia.
Sumpah atau janji untuk setia kepada Kristus, tidaklah cukup untuk melindungi diri kita pada saat iman kita diuji. Murid murid sudah bertekad untuk tetap setia mengikuti Yesus. Kita mungkin menganggap bahwa Petrus dan murid murid yang lain terlalu cepat bersumpah bahwa mereka akan setia kepada Kristus. Janji setia mereka tidaklah salah. Janji untuk setia kepada Kristus haruslah kita lakukan. Hal ini penting seperti dikatakan oleh firman Tuhan dalam Amos 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Sama halnya dengan muda mudi yangs edang berpacaran. Ketika mereka akan menikah, maka salah satu momen yang paling mengharukan omen pengucapan janji pernikahan di depan jemaat Tuhan. Ada jemaat yang ketika mengucapkan janji nikahnya sampai menangis dan tidak bisa melanjutkan janjinya itu beberapa saat lamanya. Janji pernikahan merupakan moment yang sangat penting, demikian pula janji untuk mengikuti Kristus juga adalah komitmen yang penting. Namun berapa banyak pasangan nikah yang kemudian bercerai dan tidak lagi menepati janji pernikahannya di hadapan Tuhan? berapa banyak orang kristen yang sudah mengucapkan janji setia kepada Kristus kemudian ternyata pindah agama, atau hidup dalam dosa dosa yang begitu mengerikan? Ketika pasangan nikah menyeleweng apakah itu berarti janji pernikahannya yang salah? apakah itu berarti salah ketika mereka mengucapkan janji nikah? TIDAK. pasangan nikah tidaklah salah ketika mereka mengucapkan janji pernikahan. Yang salah adalah mereka tidak mampu menepatinya. Demikian juga ketika murid murid Kristus mengucapkan janji untuk setia sampai mati, apakah mereka salah? Mereka tidaklah salah ketika mengucapkan janji untuk setia tersebut. Yang salah adalah mereka tidak mengetahui betapa rentang dan rapuhnya jiwa mereka. Mereka tidak mengetahui betapa lemahnya kerohanian emreka dan betapa kuatnya musuh yang akan menghancurkan mereka. Mereka tidak tahu kemampuan diri dan tidak mengenal kehebatan lawan, yakni kuasa kegelapan.
Tuhan yesus mengatakan kepada Petrus dalam Luk 22:31-32 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum. Iblis menampi Petrus melalui seorang hamba perempuan yang “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.” Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!”(Luk 22:57). Orang lain kemudian datang lagi dan berkata: “Engkau juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak!” Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: “Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.” Disitulah petrus menyangkali Kristus, Dia menyangkali kesetiaannya kepada Kristus. Murid murid yang lain ditampi oleh Iblis ketika pemimpin pemimpin agama datang ke taman getsemani, dimana mereka semuanya kabur.
Bagaimana dengan kita? setiap kita akan diicobai dengan cara yang berbeda. Mungkin itu kekecewaan, mungkin itu sakit yang tidak sembuh sembuh, mungkin itu masalah dalam pekerjaan kita. Dan seluruh masalah itu sudah membuat kita depresi dan merusak janji setia kita kepada Tuhan yang pernah kita ucapkan. Kita pernah berjanji untuk tidak meninggalkan Tuhan, namun masalah yang muncul membuat kita pikir pikir lagi mengenai janji itu. apakah saya tetap akan ikut Tuhan dan memegang janji saya? Hati kita tidak siap ketika menghadapi masalah besar. Janji setia kita dilanggar oleh kita ketika pencobaan itu datang. Sebenanrya bukanlah iblis yang membuat kita melanggar janji itu, tetapi hati kitalah yang tidak siap ketika menghadapi pencobaan tersebut. Kalau hati kita siap, maka bagaimanapun besar dan kuatnya pencobaan, kita akan tetap setia kepada Tuhan. Jadi janganlah meyalahkan orang lain, ketika saudara kemudian mundur dari pelayanan, mungur dari kesetiaanmu kepada Kristus. Iblis kah yang disalahkan ketika Petrus menyangkali Kristus? Pemimpin pemimpin agamakah yang disalahkah ketika Yudas menjual Tuhan Yesus kemudian gantung diri? enggak. Yang salah adalah hatinya Yudas yang tamak akan uang. Iblis tahu kelemahan Yudas ini, dan menjatuhkan Yudas dengan pencobaan uang.
Murid murid Kristus tidaklah salah ketika mereka mengatakan akan setia kepada Kristus. Namun janji setia memang tidaklah cuckup untuk mengahdapi pencobaan dalam oerjalanan iman suadara. Mereka yang dibaptis tidaklah salah ketika mengucapkan janji setianya untuk mengikut Kristus seumur hidupnya. Namun janji setia untuk mengikuit Kristus tidaklah cukup untuk mengikuit Kristus dengan setia seumur hidup.
Kedua, kita membutuhkan doa agar tetap setia kepada Kristus
Tak satupun murid yang mengira bahwa ujian terhadap jiwa mereka tidaklah datang ketika tentara datang ke taman getsemani. ujian terhadap iman mereka bukan ketika para pemimpin Yahudi datang ke getsemani. Ujian terhadap iman mmereka terjadi ketika Tuhan Yesus berjaga jaga dan berdoa. Di dalam taman getsemani inilah , ketika Tuhan Yesus berdoa, sangat menentukan kemenangan dan kekalahan.
di dalam Mat 26:37-38 dikatakan bahwa Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (38) lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”Bisakah saudara membayangkan betapa besarnya penderitaan yang dialami oleh Kristus? Ketakutan yang besar menekan Dia begitu hebat, sehingga Dia mengeluarkan keringat darah. dalam Lukas 22:44 dituliskan bahwa Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Keringat manusia kalau dalam keadaan normal, biasanya tidak berwarna. Tapi beberapa orang bisa mengalami keringat darah. Ketakutan yang amat sangat atau stres yang maha besar diduga menjadi pemicu manusia mengeluarkan keringat darah.
Kasus orang yang mengalami keringat darah terbilang langka. Kondisi ini disebut dengan hematidrosis (sweat blood) yang pada beberapa kondisi tertentu bisa disebabkan oleh penyakit lain atau mengalami tekanan darah tinggi.
Dr Frederick Zugibe, ahli forensik dari New York menuturkan hematidrosis adalah salah satu efek samping yang ekstrem dari respons fight or flight. Sebagian besar terjadi ketika seseorang mengalami stres kecemasan atau ketakutan yang teramat dalam, seperti dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (26/2/2011).
Kecemasan dan ketakutan yang begitu kuat bisa menyebabkan pembuluh darah kecil yang menyuplai ke kelenjar keringat menjadi ketat dan mengecil, sehingga ketika pembuluh darah melebar akan terjadi pendarahan.
Pada saat sedang stres umumnya keringat yang keluar akan lebih banyak, dan ketika pembuluh darah sudah melebar kembali maka keringat yang keluar di permukaan kulit akan bercampur dengan darah yang membuat orang menyebutnya keringat darah.
Berkeringat darah memang bisa menakutkan dan sangat langka. Tapi biasanya kondisi ini berkaitan dengan penyakit lain seperti hemochromatosis, yaitu kondisi bahaya
yang mana zat besi banyak terbentuk dan disimpan dalam tubuh sehingga membuat seseorang rentan terhadap hematidrosis.
Selain itu ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa kecemasan atau ketakutan ekstrem yang dialami seseorang menyebabkan pelepasan suatu bahan kimia yang bisa
memecah kapiler di dalam kelenjar keringat. Akibatnya ada sejumlah kecil pendarahan sehingga keringat yang keluar disertai dengan darah.
Dr Zugibe menuturkan beberapa kasus terkait dengan hematidrosis dilaporkan terjadi ketika seseorang mengalami ketakutan menjelang hukuman eksekusi serta ada juga
akibat takut badai saat tengah berlayar.
Efek yang terjadi di tubuh terkait dengan hematidrosis ini meliputi kelemahan, dehidrasi ringan hingga sedang serta kecemasan tinggi yang membuat seseorang berkeringat hingga keringat darah.
kita bisa bayangkan betapa besarnya tekanan yang sedang dialami oleh Kristus, sehingga Dia mengeluarkan keringat darah. Penderitaan yang saudara dan saya alami tidaklah seberapa dibandingkan penderitaan yang Kristus alami.
apa yang dilakukan Tuhan Yesus dalam keadaan tertekan itu? Dia berdoa. Apakah yang menjadi doa Tuhan Yesus?
Dia meminta pertolongan Tuhan. Dalam matius 26:39 tercatat doa Tuhan Yesus, dimana Dia meminta:” seperti ini: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku. Cawan yang mesti diminum Tuhan Yesus adalah murka Allah atas dosa dosa manusia. Sebuah cawan kematian yang mengerikan. Dan Tuhan Yesus sangatlah takut dengan cawan murka Allah itu. Ketakutan itu nyaris membunuh Dia di taman getsemani. Oleh sebab itulah Dia meminta kepada Allah agar ada jalan lain bagi penebusan dosa. Jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaKu. Sangatlah wajar bagi kita ketika menghadapi cawan yang mematikan akan meminta kepada Allah supaya cawan itu djauhkan dari kita. Kita tidaklah salah jikalau kita membawa diri kita kepada anugerah Allah pada saat menghadapi masalah berat.Jikalau Allah tidak mendengarkan kita lagi, maka adalah tindakan bodoh kalau kita masih berseru minta tolong kepada Allah. Justru karena Allah masih mendengarkan kita, maka kita harus berdoa dan meminta kepadaNya. Mintakah sampai sesuatu terjadi. Kalau memang Tuhan belum mengatakan tidak, teruslah meminta kepada Allah. Katakanlah kepada Allah:” jikalau sekiranya mungkin, biarlah penyakit ini lalu dari pada-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah masalah ekonomi ini lalu dari pada-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah masalah ini lalu dari pada-Ku.
Ada seorang yang terkena kelenjar getah bening. Suatu hari dia merasa dijamah oleh Tuhan. kita tahu bahwa kelenjar getah bening ini adalah kanker yang sangat ganas. ada benjolan di mulut. sampai tidak bisa bicara. setelah kemo beberapa kali, dan pet scan, ternyata kankernya sudah hilang. Sudah bersih. sebelumnya dia sudah didesak oleh keluarga untuk pergi ke pemalang, ke orang pintar.
Berdoalah dengan pengharapan karena Allah selalu mendengarkan tangisan dari anak anakNya dan akan menarik cawan penderitaan itu dari kita
NAMUN, Jika cawan itu adalah bagian dari rencana Allah, maka saudara perlu berdoa seperti Tuhan Yesus yang mengatakan seperti ini:’ “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. (Mat 26:39). Jikalau memang cawan penderitaan kita tidak bisa lalu dna kita harus meminumnya, maka katakanlah kepada Tuhan ” jadilah kehendakMu. “. Ada banyak kematian yang juga dialami oleh orang orang kristen. Kematian atas mimpi mimpinya, kematian kesombongannya, kematian rencana rencanaNya, matinya keamananNya.
ketiga, Berdoalah sampai saudara dapat berserah kepada Tuhan
Di ayat 39 Tuhan Yesus berdoa, jikalau jika sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki. setelah berdoa, Tuhan Yesus kembali kepada murid muridNya dan mendapati mereka sedang tidur, Ia kemudian memebrikan pesan kepada Petrus agar berjaga jaga dan berdoa. Setelah itu, Tuhan Yesus kembali berdoa untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya. Doa Tuhan Yesus yang kedua kali dan yang ketiga sudah berubah. Doanya yang kedua berbunyi seperti ini di ayat 42 :’ Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! Dalam doanya yang kedua, Tuhan Yesus tidak lagi memintya agar cawan itu lalu, melainkan Dia mengatakan: jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya jadilah kehendakMu. Perubahan doa yang seperti ini dihasilkan dari sebuah pergumuluan yang panjang. Hati kita memang keras dan sulit bagi kita untuk berserah kepada Tuhan. Kita sangat lambat tiba kepada doa seperti Tuhan Yesus yang mengatakan :” “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! Berdoalah, sampai saudara tiba pada sebuah titik, dimana saudara berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan dapat mengatakan seperti ini: “Ya Bapa-Ku jikalau penyakit ini, masalah, penderitaan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!
Ibrani 5:7 Pada masa Yesus hidup di dunia ini, Ia berdoa dan memohon dengan teriakan dan tangis kepada Allah, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari kematian. Dan karena Ia tunduk kepada Allah dengan penuh hormat, maka Ia didengarkan. Karena Kristus taat kepada Allah, maka Dia didengarkan. Titik balik dari sebuah doa adalah dari permohonan untuk dilepaskan kepada jadilah kehendakMu. titik balik dari sebuah doa adalah dari keinginanKu menjadi kehendakMu jadilah. Philip Yancey menuliskan: ketika Yesus berdoa agar diselamatkan dari murka Allah, Dia tidaklah diselamatkan dari murka allah, sebaliknya Dia menjadi keselamatan bagi dunia ini.
Haddon Robinson mengatakan seperti ini:” Dimanakah Yesus mencucurkan darah paling dahhsyat? Bukan di hadapan pengadilan Pilatus, juga bukan di bukit Golgota, tetapi di Taman getsemani. Seandainya saya berada di sana dan menyaksikan pergumulan Kristus, saya mungkin akan kuatir dengan masa depan karena ketika Dia putus asa, yang dia lakukan hanyalah berdoa. Saya mungkin akan mengatakan:’ apa yang akan Dia lakukan ketika menghadapi krisis yang sesungguhnya? Jikalau krisis yang seperti ini yang dia lakukan hanya berdoa, lalu bagaimana kalau tentara masuk dan menangkap Dia? mengapa Yesus tidaklah dengan tenang tidur menghadapi krisis ini seperti ketiga murid muridNya? Mengapa Dia tidak tidur saja menjelang krisis ini? seperti para murid yang juga tidur dengan tenangnya. Ternyata betul apa yang dilakukan oleh Kristus. KArena Dia berdoa, maka ketika krisis datang, Tuhan Yesus dapat dengan tenang naik ke atas kayu salib, sedangkan ketiga muridNya, lari dan jatuh dalam penyangkalan
keempat, Kemenangan Yesus di TAMAN GETSEMANI memberikan kita jaminan bahwa kita akan menerima pertolongan dalam pergmuluan pergumulan kita.
bagian yang sangat penting dalam kisha ini bukanlah kegagalan para murid tetapi kemenangan Kristus kketika Dia berserah kepada kehendak Allah. Ketika kita menghadapi malam malam yang gelap dari masalah masalah kita, maka kita daoat yakin bahwa Yesus kristus sendiri akan berjaga jaga dan berdoa dengan kita. Kita akan ditolong oleh Tuhan. Kita memang berdosa, selalu menantang kehendak Allah, tidak mau berserah kepada kehendak Allah. Kristus yang sudah mengalahkan dosa, akan dapat menolong kita untuk taat dan berserah kepada kehendak Allah. Tuhan Yesus akan menguatkan kita da;am kelemahan kita untuk taat kepada kehendak Tuhan
John George Carpenter adalah jenderal Bala Keselamatan. dia menceritana bagaimana anak perempuan mereka sakit tipes dalam ladang pelayanan misi. Mereka sudah berdoa selama 6 minggu. Akhirnya gadis cantik itu meninggal dunia. Pada pagi hari John Carpenter mengatakan kepada istrinya, kamu tahu, aku sadar dan merasakan ada ketenangan yang luar biasa dalam diriku. istrinya juga menjawab: aku merasakan hal yang sama. dan emreka berkata:’ pastilah ini adalah damai sejahtera dari Allah. Memang itulah damai sejahtera Allah yang melampaui akal dan pikiran.

0 komentar:

Posting Komentar